Sebuah Catatan Kecil yang Menaburkan Kecerahan dalam Wacana Kehidupan

Donwload Buku-buku Ke-NU-an Gratis

Bagi Martin Van Bruinessen, Nahdhatul Ulama (untuk selanjutnya ditulis NU) adalah sebuah gejala yang unik. Sebuah organisasi ulama tradisional yang memiliki pengikut yang besar jumlahnya, non-pemerintahan, yang masih bertahan dan mengakar di kalangan bawah. Bahkan NU sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia -predikat ini masih disandang oleh NU hingga sekarang- dan bahkan di dunia.
Perjalanan NU di panggung politik di Indonesia menjadi kajian yang menarik untuk diperhatikan. Untuk mengetahuai perjalanan panjang dari pemikiran keagamaan hingga pemikiran kekuasaannya, tidak ada salahnya untuk membaca buku-buku di bawah ini yang dapat didonwload gratis. Di antaranya buku-buku Ke-NU-an sebagai berikut:
2)       NU dan Pancasila
7)       Ilusi Negara Islam
Share:

Belajar, Antara Menghafal dan Memahami?


Suatu hari ketika aku dalam perjalanan menuju ke Surabaya dalam rangka kegiatan workshop nasional di salah satu pergutuan tinggi swasta di Malang. Aku dari Semarang naik Bus jurusan Surabaya. Di perjalanan aku duduk dengan orang bapak-bapak yang berpenampilan rapi, umurnya sekitar 45 tahun. Ia ingin menemui anaknya yang sedang kuliah di Surabaya.
Aku pun memulai melontarkan pertanyaan untuk mengawali percakapan pada saat itu, “mau kemana Pak?”. Percakapan pun berlanjut dan kita semakin kenal. Bahkan kita saling berdiskusi kecil agar suasana tidak sepi di dalam bus. Termasuk membahas tentang sistem pendidikan dan pola pikir orang-orang sekarang ini.
Hal yang menarik bagiku adalah ia membandingkan pola pikir belajar antara metode menghafal dengan metode memahami. Ia memahami bahwa orang sekarang ini lebih banyak menghafalkan segala ilmu yang ia pelajari, namun apa yang ia hafalkan belum tentu ia pahami. Ia memberikan alasan bahwa kalau menghafal, bahkan semua ilmu yang ia pelajari dia hafalkan semua, maka akan semakin banyak pula yang ia harus hafalkan dan itu mengharuskan dia untuk selalu mengingatnya. Bahkan tidak jarang ia lupa dengan apa yang ia hafalkan karena saking banyak yang ia hafalkan.
Sedangkan bagi orang yang paham, maka tentu ia akan hafal maksudnya. Sehingga kepahaman ini yang kemudian tersimpan dalam memori otaknya. Bapak itu tadi memberikan contoh, aham dalam hal ini misalnya ada rumus matematika, maka seseorang itu paham dengan adanya rumus itu dan logika berpikir kenapa rumus itu bisa ada. Bagi yang hanya hafal rumus matematika, namun dia tidak paham dari mana rumus itu bisa ada dan bagaimana proses terbentuknya itu rumus. Kemudian Bapak itu menilai bahwa orang yang lebih itu ya orang yang memahami dari pada orang yang hanya menghafal.
Dari sini bapak yang duduk di sampingku mengatakan lebih baik belajar itu yang terpenting adalah kepahaman anak didik.  Karena dari paham ini anak didik akan terus mengingat dengan apa yang ia paham. Meskipun yang diingat itu tidak sama persis teksnya yang seharusnya ia hafal, namun setidaknya maskudnya telah ia ingat dan ia dapat menuliskannya.
Dalam hal ini aku ingat dengan pernyataan yang pernah aku hafalkan yaitu “al-fahmu ba’da al-khifdhi”, namun ada pernyataan lain yang berlawanan “al-khifdhi ba’da al-fahmu”. Kedua-duanya memang tampak bertentangan, namun semestinya keduanya saling mendukung bahkan lebih baik lagi apabila dipadukan. Sehingga seseorang yang hafal itu baiknya juga paham dengan apa yang ia hafalkan. Begitu juga orang yang paham harus hafal dengan apa yang ia pahami.

* Sebuah Catatan Perjalanan Semata

Share:

Menjaga Kerinduan

Hingga detik ini
Sang surya masih setia membagikan cahayanya pada Bumi
Sebuah cahaya yang sangat berarti
Bagi seluruh ciptaan Ilahi

Begitu juga cintaku padamu
Selalu ku nantikan setiap waktu
Selalu ku harapkan datang sebuah rindu
Kerinduan yang menghidupkan setiap waktu
Seakan tak ingin meninggalkan waktu tanpa kehadiranmu

Rindu ini kan selalu ku jaga
Hanya dengan rinduku padamu ini
Ku mampu merasakan keindahan dunia
Keindahan yang selalu ku nanti


Bukit Walisongo Permai, 14 Februari 2015



Share:

Wallpaper Bunga Tulip II


Share:

Waktu adalah Kesempatan

"Waktu adalah Kesempatan"

Hidup ini ibarat seseorang yang sedang dalam perjalan jauh, kemudian dia merasakan haus dan dia pun mampir untuk minum agar bertambah energinya dalam perjalanannya nanti. Dan dia pun setelah minum melanjutkan perjalanan lagi.
Begitu singkatnya hidup di dunia, hanya sebentar apabila dibandingkan dengan seluruh perjalanan hidup dari alam lain ke alam yang lain. Maka rata-rata manusia yang hidup di dunia ini sekitar 60 tahun. Bahkan tidak sedikit orang yang diberikan kesempatan hidup di dunia ini kurang dari 60 tahun.
Namun sedikit orang menyadari kenyataan hidup ini. Mereka lupa dan lalai dengan waktu di dunia ini. Dia hanya merasakan hidup ini adalah segala-galanya. Seharusnya mereka menyadari bahwa hidup ini sebentar waktu dan yang hanya sebentar itu harus dimenfaatkan secara maksimal.
Mengatur waktu menjadi keharusan bagi yang ingin memaknai hidup. Mengatur waktu mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Segala aktifitas harus berarti baginya. Aktifitas yang bisa memberikan bekal untuk masa yang akan datang. Dan bahkan bekal untuk alam selanjutnya.
Sungguh bijak orang yang mampu memanfaatkan waktu hidup di dunia ini dengan baik. Hidupnya di dunia akan berjalan dengan tertata rapi. Ia jalani sesuai yang direncanakan. Meskipun terkadang tidak sesuai dengan rencana, tetapi setidaknya tidak jauh dari apa yang direncakan. Hidupnya pun menjadi indah dan bermakna. Kehidupan pun terasa riang gembira.
Misalnya waktu untuk beribadah, waktu untuk bekerja dan waktu untuk belajar. Selain itu juga waktu untuk keluarga dan waktu untuk berinteraksi dengan masyarakat. Semuanya disusun dengan rapi dan baik. Insya Allah hidup ini akan berjalan dengan dan kita pun dalam menjalani hidup ini akan merasakan riang dan semangat.
Walaupun demikian harus menjaga pola hidup yang sehat. Mulai dari istirahat yang cukup, membiasakan hidup bersih dan menjaga pola makan yang sehat. Menjaga pola hidup sehat ini sebagai salah satu cara untuk berikhtiyar agar selalu diberikan kesehatan. Sebab kesehatan menjadi penting dalam hidup ini.




*) Bukit Walisongo Permai, 11 Juni 2015
Share:

Popular Posts

HALAMAN CATATAN WACANA

Makalah

Info

Opini