Tentang Hadis "Kebersihan Sebagian dari Iman".
النظافة
من الإيمان
Menurut al-'Iraqi dalam Takhrij Ahadits al-Ihya Juz 1/73, bahwa
hadits di atas termasuk hadits yang dhoif jiddan. Berkaitan dengan riwayat di atas,
terdapat banyak versi riwayat hadits yang senada dengan hadits tersebut,
seperti:
بنى الدين على النظافة
Ada juga
تنظفوا فإن الإسلام نظيف
Ada pula
والنظافة تدعو الى الإيمان
Meskipun berdasarkan penjeleasan dalam kitab di atas menyatakan
bahwa hadits-hadits dianggap dhoif (lemah), bahkan ada yang menyatakan ini
termasuk hadits maudlu' (palsu) namun setidaknya ada pelajaran yang baik yang
dapat diambil dari hadits-hadits tersebut.
Pelajaran ini bisa dipahami dari makna kontekstual, bahwa
kebersihan ini tidak hanya bersih raga semata, tetepi juga bersih dalam jiwa.
Kebersihan raga atau sesuatu yang terlihat akan memberikan
kenyamanan dalam segala. Sebagai contoh seseorang yang melakukan ibadah dalam
keadaan bersih, rapi, wangi dan nyaman, maka ibadah tersebut akan terasa lebih
tenang.
Sedangkan kebersihan jiwa ini akan membuat hati dan pikiran kita
bisa tertata dengan baik, jauh dari pikiran negatif dan hati yang penuh rasa
sombong. Membersihkan jiwa dapat dilakukan dengan menjauhkan diri dari akhlaq
madzmumah (akhlak yang tercela) seperti dengki, sombong, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar