Dalam agama Islam, perintah
menjalankan shalat dengan berjamaah tidak lepas dari hikmah dan berkah yang ada
di dalamnya. Meskipun shalat, apabila dilakukan sendiri pun merupakan
penghambaan dan relaksasi total, namun terlebih apabila shalat tersebut dilakukan
dengan bersama-sama dalam pelaksanaanya. Semua melebur dalam kafilah
penghambaan, menghadirkan nikmatnya persaudaraan dan ketenangan.
Hadirnya buku “Energi Positif Shalat
Berjamaah” ini mengungkap secara menyeluruh hikmah dan berkah di balik shalat
berjamaah. Sebab dalam melaksanakan shalat tidak hanya untuk menghilangkan
kewajiban sebagai umat Islam semata. Namun lebih dari itu, hubungan sosial akan
menjadi baik. Sehingga kehidupan umat Islam pun menjadi seimbang antara
hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia.
Pentingnya shalat berjamaah, tidak heran
apabila Nabi Muhammad Saw dan para sahabat pada masanya begitu mencintai berjamaah
dalam melaksanakan shalat. Hingga ketika dalam kondisi yang sulit pun, mereka
tidak ingin menjalankan shalat dengan sendirian.
Dalam hadits Imam al-Bukhari, bahwa
Nabi Muhammad Saw. Tetap melaksanakan shalat berjamaah walaupun dalam kondisi
sakit parah. Keadaan badan yang sangat lemah yang tidak mampu berjalan kecuali
dengan berpegangan pada kedua kaki. Nabi tidak mampu mengangkat dan
melangkahkan kedua kakinya. Meskipun demikian Nabi tetap pergi ke masjid untuk
shalat berjamaah (hal. 71).
Belajar dari hadits dan perhatian
para sahabat serta ulama terdahulu bahwa shalat berjamaah penting untuk
dilaksanakan dan diperhatikan. Tentu saja itu mengandung petunjuk yang jelas
bagi umat Islam untuk mengambil sikap yang lebih utama, yakni mengutamakan
berjamaah dari pada shalat sendiri. Bahkan keutamaan shalat berjamaah ditegaskan
dalam salah satu hadits Nabi. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam
al-Bukhari bahwa Nabi bersabda “Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan
shalat sendirian dengan selidih dua puluh tujuh derajat” (hal. 117).
Penting shalat berjamaah tidak hanya
pada titik tekan pahala yang akan didapatnya. Namun lebih dari itu hubungan
sosial antar umat Islam pun semakin erat hubungannya atau silaturrahimnya.
Kebesaran dan keagungan Islam bukan hanya karena Allah membesarkan agama ini,
melainkan juga karena ajaran Islam yang mementingkan kebersamaan (hal. 148).
Hal ini tergambar dari masjid sebagai tempat shalat berjamaah yang menunjukkan
simbol kebersamaan, persatuan dan kesatuan.
Semua umat Islam dari satu kampung,
satu kota, bahkan satu negeri diperintahkan untuk berkumpul di satu tempat yang
sama pada waktu tertentu, yakni lima kali dalam sehari. Dengan berkumpul dan
melaksanakan shalat berjamaah, kaum muslim mendapatkan dua keuntungan
sekaligus. Pertama dapat menunaikan ibadah wajib dan kedua dapat kesempatan
untuk bertegur sapa dengan umat Islam yang lainnya. Di mana hubungan sosial dan
komitmen persaudaraan dapat dijalin lebih erat dimulai dengan shalat berjamaah
(hal. 159).
Buku yang karya Abdul Rahman ini
tidak hanya memaparkan tentang hikmah dan berkah dari shalat berjamaah. Namun
lebih lengkap lagi, dengan mencantumkan kisah-kisah perjalanan orang-orang yang
membiasakan shalat berjamaah. Bahkan dalam buku ini dikupas juga pendapat para
imam mazhab tentang hukum shalat berjamaah. Hadirnya buku ini sangat bernilai
yang dapat dijadikan pegangan umat islam dalam memahami pentingnya shalat
berjamaah.
Identitas
Buku
Judul
Buku : Energi Positif Shalat Berjamaah
Penulis : Abdul Rahman, LC
Tebal : xii + 251 halaman
Cetakan : I, September 2013
Penerbit : Noura Books
ISBN : 978-602-1606-12-4