HISAB
GERHANA BULAN DENGAN METODE EPHEMERIS
PADA
PERTENGAHAN BULAN JUMADIL AKHIRAH 1436 H.
1.
Menghitung
kemungkinan terjadi Gerhana Bulan pada pertengahan bulan Jumadil Akhirah 1436 H.
Tahun 1430 = 326˚ 14’ 12”
Tahun 6 =
048˚ 16’ 48”
Jumadil
Akhirah = 168˚ 41’ 22” +
Jumlah
= 543˚ 12’ 22”
= 360˚ 00’ 00” +
= 183˚ 12’ 22”
Hasil
dari penjumlah tersebut adalah 183˚ 12’ 22”, jumlah ini berada di antara 165˚
s/d 194˚, sehingga pada pertengahan bulan Jumadil Akhirah 1436 H ada
kemungkinan akan terjadi gerhana bulan.
2.
Menghitung
konversi tanggal kemungkinan terjadinya Gerhana bulan dari kalender Hijriyah ke
kalender Masehi.
Tanggal
15 Jumadil Akhirah 1436 H atau 15 – 6 – 1436 H. Jadi waktu yang telah dilewati
adalah sebanyak 1435 tahun + 5 bulan + 15 hari.
1435
tahun : 30 tahun = 47 Daur lebih 25 tahun
47
daur = 47 x 10.631 hari = 499.657 hari
25
tahun = (25 x 354) + 9 hari = 8.859 hari
5
bulan = (5 x 29) + 3
hari = 148 hari
15
hari = 15 hari +
Jumlah = 508.679 hari
Selisih
kalender Masehi – Hijriyah =
227.016 hari
Anggaran
baru Gregorius (10 + 3) = 13 hari +
Jumlah = 735.708 hari
508.679
: 7 = 72.668, lebih 03 = Minggu
(dihitung dari hari Jum’at)
508.679
: 5 = 101.735, lebih 4 = Wage
(dihitung dari Lagi)
735.708
: 1461 = 503 Siklus,
lebih 825 hari
503
Siklus = 503 x 4 tahun = 2012 tahun
825
hari = 825 : 365 = 2 tahun, lebih 95 hari
95
hari = 3
bulan, lebih 5 hari
Waktu
yang dilewati adalah 2012 tahun + 2 tahun + 03 bulan + 05 hari. Sehingga waktu
yang berjalan adalah hari ke 5 bulan ke 4 tahun ke 2015.
Jadi
15 Jumadil Akhirah 1436 H bertepatan dengan 05 April 2015 M, yang jatuh pada
hari Minggu Wage.
3.
Menyiapkan
data astronomis dari Ephemeris
Karena
pada tanggal 05 April 2015 M tidak terjadi FIB (Fraction Illumination Bulan)
terbesar, maka diambil data Ephemeris satu hari sebelumnya, yaitu tanggal 04 April
2015 M, hari Sabtu Pon.
4.
Pada tanggal
04 April 2015 M FIB terbesar adalah 0.99999 yang terjadi pada jam 12 GMT.
Pada
jam 12 GMT tersebut, harga mutlak Lintang Bulan pada kolom Apparent Latitude
Bulan sebesar 00˚ 24’ 04”. Harga ini lebih kecil dari 01˚ 00’ 24”, sehingga
pada saat itu benar akan terjadi gerhana bulan.
5.
Menghitung
Sabaq Matahari (B1) atau gerak Matahari setiap jam.
ELM
jam 12 = 14˚ 24’ 10”
ELM
jam 13 = 14˚ 26’ 38” –
B1 =
0˚ 02’ 28”
6.
Menghitung
Sabaq Bulan (B2) atau gerak Bulan setiap jam.
ALB
jam 12 = 194˚ 20’ 35”
ALB
jam 13 = 194˚ 50’ 35” –
B2 =
0˚ 30’ 00”
7.
Menghitung
Jarak Matahari dan Bulan (MB).
MB = ELM – (ALB – 180)
=
14˚ 24’ 10” – (194˚ 20’ 35” – 180)
=
14˚ 24’ 10” - 14˚ 20’ 35”
=
0˚ 03’ 35”
8.
Menghitung
Sabaq Bulan Mu’addal (SB)
SB = B2 – B1
=
0˚ 30’ 00” - 0˚ 02’ 28”
=
0˚ 27’ 32”
9.
Menghitung
Titik Istiqbal
Titik
Istiqbal = MB : SB
=
0˚ 03’ 35” : 0˚ 27’ 32”
Titik Istiqbal = 00j 07m 48,52d
10.
Menghitung
waktu Istiqbal
Istiqbal = Waktu FIB + Titik Istiqbal – 00j
01m 49,29d
=
12j 00m 00,00d + 00j 07m
48,52d - 00j 01m 49,29d
=
12j 05m 59,23d
11.
Melacak
data-data berikut ini dalam Ephemeris pada saat terjadi Istiqbal secara
interpolasi
a)
Semi
Diameter Bulan (SD()
SD(
jam 12j 05m 59,23d
SD(
jam 12 =
0˚ 14’ 49,98” Ã 0˚ 14’ 49,98”
SD(
jam 13 =
0˚ 14’ 50,16” –
= -0˚ 00’ 00,18”
= 0˚ 05’ 59,23” x
= -0˚ 00’ 00,02” Ã
-0˚ 00’ 00,02” -
SD(
jam 12j 05m 59,23d =
0˚
14’ 50,00”
b)
Horizontal
Parallaks Bulan (HP()
HP(
jam 12j 05m
59,23d
HP(
jam 12 =
0˚ 54’ 26,00” Ã 0˚ 54’ 26,00”
HP(
jam 13 =
0˚ 54’ 27,00” –
= -0˚ 00’ 01,00”
= 0˚ 05’ 59,23” x
= -0˚ 00’ 00,01” Ã
0˚ 00’ 00,01” -
HP(
jam 12j 05m 59,23d =
0˚ 54’ 26,01”
c)
Lintang
Bulan (L() pada kolom Apparent Latitude Bulan
L(
jam 12j 05m
59,23d
L(
jam 12 =
0˚ 24’ 04,00” Ã 0˚ 24’
04,00”
L(
jam 13 =
0˚ 26’ 50,00” –
= -0˚ 02’ 56,00”
= 0˚ 05’ 59,23” x
= -0˚ 00’ 16,56” Ã
-0˚ 00’ 16,56” -
L(
jam 12j 05m 59,23d =
0˚ 24’ 20,56”
d)
Semi
Diameter Matahari (SDo)
SDo
jam 12j 05m
59,23d
SDo
jam 12 = 0˚ 15’ 59,60” Ã 0˚ 15’
59,60”
SDo
jam 13 = 0˚ 15’ 59,59” –
= -0˚ 00’ 00,01”
= 0˚ 05’ 59,23” x
= -0˚ 00’ 00,00” Ã
0˚ 00’ 00,00” -
SDo
jam 12j 05m 59,23d = 0˚ 15’ 59,60”
e)
Jarak
Bumi (JB) pada kolom True Geocentric Distance Matahari
JB
jam 12 = 1.0000333
12.
Menghitung
Horizontal Parallaks Matahari (HPo)
Sin
HPo = sin 0˚ 00’ 08.794”
: 1.0000333
HPo = 0˚ 00’ 08.79”
13.
Menghitung
jarak Bulan dari titik simpul (H)
Sin
H = (sin L( : sin 5˚)
= (sin 0˚ 24’ 20,56” : sin 5˚)
H = 4˚ 39’ 36,40”
14.
Menghitung
Lintang Bulan maksimum terkoreksi (U)
Tan
U = (tan L( : sin H)
= (tan 0˚ 24’ 20,56” : sin 4˚ 39’ 36,40”)
U =
4˚ 58’ 52,29”
15.
Menghitung
Lintang Bulan minimum terkoreksi (Z)
Sin
Z = (sin U x sin H)
= (sin 4˚ 58’ 52,29” x sin 4˚
39’ 36,40”)
Z =
0˚ 24’ 25,08”
16.
Menghitung
koreksi kecepatan Bulan relatif terhadap Matahari (K)
K = cos L( x SB : cos U
= cos 0˚ 24’ 20,56” x 0˚ 27’
32” : cos 4˚ 58’ 52,29”
K = 00˚ 27’ 38,22”
17.
Menghitung
besarnya semi diameter bayangan inti bumi (D)
D = (HP( + HPo
– SDo) x 1.02
= (0˚ 54’ 26,01” + 0˚ 00’
08.79” - 0˚ 15’ 59,60”) x 1.02
= 0˚ 39’ 21,50”
18.
Menghitung
jarak titik pusat bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan ketika piringan
bulan mulai bersentuhan dengan bayangan inti bumi (X)
X = D + SD(
= 0˚ 39’ 21,50” + 0˚ 14’ 50,00”
= 0˚ 54’ 11,50”
19.
Menghitung
jarak titik pusat bayangan inti bumi samapi titik pusat bulan ketika seluruh
piringan bulan mulai masuk pada bayangan inti bumi (Y)
Y = D - SD(
= 0˚ 39’ 21,50” - 0˚ 14’ 50,00”
= 0˚ 24’ 31,50”
Harga
Y lebih besar daripada Z, sehingga akan terjadi Gerhana Total
20.
Menghitung
jarak titik pusat bulan ketika piringan bulai mulai bersentuhan dengan bayangan
inti bumi sampai titik pusat bulan saat segaris dengan bayangan inti bumi (C)
Cos
C = cos X : cos Z
= cos 0˚ 54’ 11,50” : cos 0˚ 24’
25,08”
= 00˚ 48’ 22,75”
21.
Menghitung
waktu yang diperlukan oleh bulan untuk berjalan mulai ketika piringan bulan
bersentuhan dengan bayangan inti bumi sampai ketika titik pusat bulan segaris
dengan bayangan inti bumi (T1)
T1 = C : K
= 00˚ 48’ 22,75” : 00˚ 27’
38,22”
= 1j 45m
01,87d
22.
Menghitung
jarak titik pusat saat segaris dengan bayangan inti bumi samapi titik pusat
bulan ketika seluruh piringan bulan masuk pada bayangan inti bumi (E)
Cos
E = cos Y : cos Z
= cos 0˚ 24’ 31,50” : cos 0˚ 24’
25,08”
E =
0˚ 2’ 17,31”
23.
Menghitung
waktu yang diperlukan oleh bulan untuk berjalan mulai titik pusat bulan saat
segaris dengan bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan ketika seluruh
piringan bulan masuk pada bayanagn inti bumi (T2)
T2 = E : K
= 0˚ 2’ 17,31” : 00˚ 27’ 38,22”
= 00j 4m
58,09d
24.
Koreksi
pertama terhadap kecepatan bulan (Ta)
Ta = cos H : sin K
= cos 4˚ 39’ 36,40” : sin 00˚
27’ 38,22”
= 123˚ 58’ 45,90”
25.
Koreksi
kedua terhadap kecepatan bulan (Tb)
Tb = sin L( : sin K
= sin 0˚ 24’ 20,56” : sin 00˚
27’ 38,22”
= 00˚ 52’ 50,89”
26.
Menghitung
waktu Gerhana (T0)
T0 = (sin 0 .05˚ x Ta
x Tb)
= (sin 0.05˚ x 123˚ 58’ 45,90”
x 00˚ 52’ 50,89”)
= 00˚ 05’ 43,07”
27.
Menghitung
waktu titik tengah gerhana (Tgh)
Karena
harga mutlak Lintang Bulan semakin membesar, maka menggunkan rumus:
Tgh = Istiqbal – T0 – ∆T
= 12j 05m
59,23d - 00˚ 05’ 43,07” - 00˚ 01’ 12,2”
= 11j 59m
03,96d GMT
07j 00m 00,00d +
Tgh = 18j 59m 03,96d
WIB (tanggal 4 April 2015)
28.
Mulai
Gerhana = Tgh – T1
=
18j 59m 03,96d - 1j 45m 01,87d
Mulai Gerhana = 17j 14m 02,09d
29.
Mulai
Total = Tgh – T2
=
18j 59m 03,96d - 00j 4m
58,09d
Mulai Total = 18j 54m 05,87d
30.
Selesai
Total = Tgh + T2
=
18j 59m 03,96d + 00j 4m
58,09d
Selasai
Total = 19j 04m
02,05d
31.
Selesai
Gerhana = Tgh + T1
=
18j 59m 03,96d + 1j 45m
01,87d
Selesai
Gerhana = 20j 44m
05,83d
32.
Kesimpulan
Gerhana
Bulan Total terjadi pada hari Sabtu Pon, 4 April 2015 M.
Mulai
Gerhana jam 17 : 14 : 02,09 WIB
Mulai
Total jam 18 : 54 : 05,87 WIB
Selesai
Total jam 19 : 04 : 02,05 WIB
Selesai
Gerhana jam 20 : 44 : 05,83 WIB