*** Hingga
Akhir Zaman ***
Pepohonan masih
tegap berdiri
Menjulang ke atas
tanpa henti
Akar bercabang tuk
menguatkan
Menunjukkan sikap
keberanian
Menghadapi segala
lawan
Angin menerpa
kencang
Hingga topan yang
tak diundang
Panas sinar
matahari kala siang
Mengeringkan segala
tumbuhan
Hujan lebat
mengjatuhi dedaunan
Tak henti manakala
musim hujan
Namun sang pohon
tak melawan
Ia menghadapi semua
lawan dengan penuh kesabaran
Ketenangan dalam
diri menjadi kekuatan
Kekuatan akar
diberikan penuh keikhlasan
Meski akar tertutup
rapat dalam-dalam
Gelap dalam sebuah keberadaan yang tak terlihat oleh mata
Namun ia lah sang
peyangga
Lawan tak dilawan
Memahami lawan
untuk menghadapi lawan
Semakin kuat
terpaan lawan, semakin kuat pula akar pepohonan
Ia menyadari tak
selamanya ia bertahan
Namun
benih-benihnya selalu bercabang
Tuk memberi
kekuatan
Begitulah pepohanan
menghadapi kenyataan
Ku harap hatiku
demikian
Bagiku, memahamimu
adalah keharusan
Segala cobaan
Harus ku hadapi
untuk menguji kesetiaan
Menguji kesabaran
Kesabaran dalam
menghadapi kehidupan
Dan tidak lain
Antara aku, kamu
dan kehidupan
Aku menyadari ini
semua
Aku adalah manusia
biasa
Kadang merasa rapuh
Kadang merasa keluh
Namun, tak
henti-hentinya ku panjatkan lantunan doa
Mengharap
kepada-Nya
Tuk memberikan
benih-benih kesetiaan
Kebersamaan
Kesabaran
Kekuatan
Serta keridloan dan
kerahmatan-Nya
Tuk menghadapi
segala rintangan
Tuk menghadapi
segala cobaan
Menghidupkan cinta
kasih hingga akhir zaman
Bukit Walisongo Permai
Rabu, 24 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar