Sebuah Catatan Kecil yang Menaburkan Kecerahan dalam Wacana Kehidupan

Puisi Romantis 2

*** Hingga Akhir Zaman ***

Pepohonan masih tegap berdiri
Menjulang ke atas tanpa henti
Akar bercabang tuk menguatkan
Menunjukkan sikap keberanian
Menghadapi segala lawan

Angin menerpa kencang
Hingga topan yang tak diundang
Panas sinar matahari kala siang
Mengeringkan segala tumbuhan
Hujan lebat mengjatuhi dedaunan
Tak henti manakala musim hujan

Namun sang pohon tak melawan
Ia menghadapi semua lawan dengan penuh kesabaran
Ketenangan dalam diri menjadi kekuatan

Kekuatan akar diberikan penuh keikhlasan
Meski akar tertutup rapat dalam-dalam
Gelap dalam  sebuah keberadaan yang tak terlihat oleh mata
Namun ia lah sang peyangga

Lawan tak dilawan
Memahami lawan untuk menghadapi lawan
Semakin kuat terpaan lawan, semakin kuat pula akar pepohonan
Ia menyadari tak selamanya ia bertahan
Namun benih-benihnya selalu bercabang
Tuk memberi kekuatan
Begitulah pepohanan menghadapi kenyataan

Ku harap hatiku demikian
Bagiku, memahamimu adalah keharusan
Segala cobaan
Harus ku hadapi untuk menguji kesetiaan
Menguji kesabaran
Kesabaran dalam menghadapi kehidupan
Dan tidak lain
Antara aku, kamu dan kehidupan

Aku menyadari ini semua
Aku adalah manusia biasa
Kadang merasa rapuh
Kadang merasa keluh

Namun, tak henti-hentinya ku panjatkan lantunan doa
Mengharap kepada-Nya
Tuk memberikan benih-benih kesetiaan
Kebersamaan
Kesabaran
Kekuatan
Serta keridloan dan kerahmatan-Nya
Tuk menghadapi segala rintangan
Tuk menghadapi segala cobaan
Menghidupkan cinta kasih hingga akhir zaman



Bukit Walisongo Permai

Rabu, 24 Desember 2014


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

HALAMAN CATATAN WACANA

Makalah

Info

Opini