Mahasiswa merupakan sekelompok elemen masyarakat yang unik. Sebab
ada sesuatu yang tidak berubah pada diri mahasiswa, yaitu semangat dan
idealisme. Walaupun zaman selalu menuntut perubahan. Terbukti dengan perjuangan
bangsa Indonesia yang tidak lepas dari campur tangan mahasiswa.
Menengok ke belakang, kebangkitan bangsa Indonesia ketika melawan
penjajahan Belanda dimotori oleh para mahasiswa kedokteran STOVIA. Di waktu
lain, ketika pemerintahan Bung Karno labil. Karena situasi politik yang memanas
pada tahun 1966, mahasiswa tampil memberikan semangat bagi pelaksanaan Tritura.
Inilah segelintir dari sekian banyak perjuangan idealisme mahasiswa untuk
bangsa.
Akan tetapi, ada tuduhan yang menyatakan bahwa mahasiswa sekarang
hanya bisa bicara. Tak ada tindakan nyata atas gagasan yang ditawarkan oleh
mahasiswa. Tentu tuduhan tersebut ada benarnya juga, jika mahasiswa hanya
mementingkan kebutuhan dirinya. Tanpa memberikan konstribusi terhadap bangsa.
Maka dari itu, hendaklah mahasiswa sadar akan status yang diemban. Dalam hal
ini, mahasiswa dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual.
Berbekal kekuatan dan potensi yang dimilikinya, berupa semangat
dalam menyuarakan dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran. Serta keberanian
dalam menentang segala bentuk ketidakadilan. Maka mahasiswa menempati posisi
yang penting dalam upaya pemberantasan ketidakadilan.
Pemberantasan ketidakadilan, dapat dilakukan dengan menyebarkan
informasi atau tanggapan atas kebijakan pemerintah yang menyengsarakan bangsa.
Seperti mengadakan jumpa pers, opini publik, diskusi terbuka dengan pihak-pihak
yang berkompeten. Dan dengan jaringan luas yang dimiliki mahasiswa, mereka
dapat saling berkoordinasi. Baik antar mahasiswa, maupun dengan lembaga-lembaga
swadaya masyarakat. Sehingga tercipta kekuatan yang besar untuk menekan
pemerintah, agar pemerintah mengambil keputusan yang ideal untuk bangsa.
Inilah sebenarnya kekuatan mahasiswa. Di satu
sisi, mahasiswa mampu mendorong dan menggerakan masyarakat untuk bertindak atas
ketidakadilan sistem, termasuk di dalamnya penyelewengan jabatan. Di sisi lain,
mahasiswa sebagai faktor penekan bagi penegakan hukum serta pengawal
terciptanya kebijakan publik yang berpihak kepada kepentingan masyarakat
banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar