Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW
adalah acara rutin yang dilaksanakan oleh mayoritas kaum muslimin untuk
mengingat, mengahayati dan memuliakan kelahiran Rasulullah. Menurut catatan
Sayyid al-Bakri, pelopor pertama kegiatan maulid adalah al-Mudzhaffar Abu
Sa`id, seorang raja di daerah Irbil, Baghdad. Peringatan maulid pada saat itu
dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan dengan berkumpul di suatu
tempat.
Mereka bersama-sama membaca ayat-ayat Al-Qur’an, membaca sejarah
ringkas kehidupan dan perjuangan Rasulullah, melantuntan shalawat dan
syair-syair kepada Rasulullah serta diisi pula dengan ceramah agama. [al-Bakri
bin Muhammad Syatho, I`anah at-Thalibin, Juz II, hal 364]Ketika Para Ulama Membahas tentang Maulid Nabi
Bulan Rabiul Awal ini merupakan bulan
yang istimewa. Bagaimana tidak istimewa?, pada bulan tersebut manusia terbaik,
hamba Allah dan utusan Allah termulia dilahirkan di dunia. Pada 1400 abad yang
lalu, tepatnya pada hari Senin 12 Rabiul Awal 576 M, baginda Nabi Muhammad Saw
dilahirkan dari pasangan Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah Radliya Allahu
‘anhuma.
Tanggapan Atas Pertanyaan Kelompok Anti-Maulid
Ada sebuah rangkaian pertanyaan yang
disusun sedemikian rupa oleh orang-orang yang anti-peringatan Maulid Nabi agar
pengamalnya terdiam kalah dalam beradu argumentasi atau menjadi ragu akan
kebolehan memperingati Maulid Nabi Muhammad ï·º.
Pertanyaan ini sukses menipu banyak orang awam sehingga mereka menyangka bahwa
Maulid Nabi adalah bid’ah yang terlarang. Rangkaian pertanyaan jebakan tersebut
sebagai berikut:
1. Apakah Maulid Nabi merupakan ketaatan
ataukah maksiat? Lumrahnya yang ditanya akan menjawab: “Maulid adalah
ketaatan”.
Nabi Muhammad Pun Juga Bermaulid
Dalam Al-Qur’an difirmankan, "Katakanlah
(Muhammad), 'Dengan karunia Allah (Islam) dan rahmat-Nya (Al-Qur'an), hendaknya
dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan
(harta dunia)." (QS Yunus [10]:58). Melalui ayat tersebut Allah ï·» memerintahkan manusia untuk bergembira
dengan datangnya karunia Allah berupa Islam dan rahmat-Nya berupa Al-Quran.
Perintah untuk bergembira tersebut dapat
dimengerti sebab Islam adalah petunjuk yang menunjukkan manusia jalan yang
benar, sedang Al-Qur'an adalah petunjuk yang mengajarkan manusia tentang
kebenaran. Dengan keduanya manusia akan dapat meraih kebahagiaan yang paripurna
yang tidak akan dicapai dengan mengumpulkan harta dunia seberapa pun banyaknya.
Keutamaan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
Bulan ini adalah
bulan November 2018 bertepatan pula dengan bulan Rabiul Awal 1440 M (Mulud)
jika dihitung dengan kalender Qomariyah. Di bulan ini pula dalam Islam sellau
diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu tiap tanggal 12
Rabiul Awal. Biasanya hal yang sering dilakukan oleh umat Islam di berbagai
daerah adalah membaca al Barzanji, Addibai, Burdah setiap malam, mulai dari
tanggal 1-12 Rabiul Awal. Namun ada juga yang melakukannya hingga akhir bulan.
Kali ini kami akan
berbagi tentang keutamaan keutamaan memperingati Maulid Nabi Agung Muhammad SAW
Baca !!! Informasi Detail tentang Beasiswa LPDP Santri 2018-2019
November 15, 2018beasiswa doktor, beasiswa magister, beasiswa santri, Berita, Info, Info Beasiswa
Tidak ada komentar
Tujuan
Beasiswa Santri bertujuan untuk memberikan beasiswa kepada santri untuk melanjutkan pendidikan jalur degree pada program magister dan doktoral di dalam negeri maupun luar negeri, melalui program beasiswa afirmasi dalam rangka pengembangan pondok pesantren.
Jenis Beasiswa
Jenis Beasiswa Santri yang diatur dalam Peraturan Direktur Utama ini adalah:
- Beasiswa untuk program magister (S2) paling lama 24 bulan; dan
- Beasiswa untuk program doktoral (S3) paling lama 48 bulan.
Pesan Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah kepada Pengurus Lembaga
November 15, 2018Berita, Berita NU, Info, KH Ubaidullah Shodaqoh, PWNU Jawa Tengah
Tidak ada komentar
Semarang, Pada Pelantikan
Pengurus Lembaga, Senin (12/11) lusa, Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul
Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH. Ubaidulloh Shodaqoh berpesan kepada seluruh
pengurus lembaga untuk saling bersinergi antar lembaga satu dengan lembaga yang
lain.
Kiai Ubaed, demikian ia biasa dipanggil,
mencontoh untuk menanggulangi paham-paham yang tidak sesuai dengan ahlussunnah
wal jamaah, kita tidak cukup hanya dengan ngaji dan ceramah. Namun semua
lembaga harus saling bersinergi dan saling melengkapi.
PWNU Jawa Tengah Melantik Pengurus Lembaga
Semarang, nujateng.com - Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah melantik jajaran pengurus lembaga di
lingkungan PWNU, Senin 12 November 2018. Bertempat di lantai 3 Gedung PWNU Jawa
Tengah Jalan Dr. Cipto 180, Semarang, pelantikan pengurus lembaga tersebut dirangkai
dengan rapat koordinasi PWNU dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)
se-Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dihadiri tidak kurang dari 400 orang yang
berasal dari Pengurus Lembaga, PCNU dan tamu undangan.
Dalam kesempatan tersebut, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH.
Ubaidullah Shodaqoh melantik 18 pimpinan lembaga yang diwakili oleh ketua di
masing-masing lembaga. Kepada pengurus yang baru saja dilantik, KH. Ubaidullah
menyampaikan arahan bahwa pengurus lembaga adalah tangan-tangan pembantu PWNU
untuk melaksanakan program.