Semarang, nujateng.com - Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah melantik jajaran pengurus lembaga di
lingkungan PWNU, Senin 12 November 2018. Bertempat di lantai 3 Gedung PWNU Jawa
Tengah Jalan Dr. Cipto 180, Semarang, pelantikan pengurus lembaga tersebut dirangkai
dengan rapat koordinasi PWNU dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)
se-Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dihadiri tidak kurang dari 400 orang yang
berasal dari Pengurus Lembaga, PCNU dan tamu undangan.
Dalam kesempatan tersebut, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH.
Ubaidullah Shodaqoh melantik 18 pimpinan lembaga yang diwakili oleh ketua di
masing-masing lembaga. Kepada pengurus yang baru saja dilantik, KH. Ubaidullah
menyampaikan arahan bahwa pengurus lembaga adalah tangan-tangan pembantu PWNU
untuk melaksanakan program.
Kyai Ubed, demikian ia biasa dipanggil, mengharapkan, dengan
pelantikan ini, memupuk terus semangat NU untuk menjalankan program yang nanti
akan ditugaskan pada lembaga-lembaga yang ada.
“18 lembaga di PWNU ini sangat penting, sehingga bila ditanya
bagaimana menanggulangi paham radikalisme, maka tidak hanya cukup dengan doa
dan pengajian saja. Dari seluruh lembaga seperti kesehatan, pendidikan,
penanggulangan bencana, jika bekerja dengan baik, inilah komposisi lengkap
untuk menanggulangi paham yang berseberangan dengan paham Ahlussunnah wal
Jama’ah,” Kyai Ubed berpesan.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Tlogosari, Semarang itu
mengajak kepada seluruh pengurus lembaga yang telah dilantik agar bersama-sama
mencari berkah di NU dengan cara berkhidmah untuk melaksanakan program yang
telah ditentukan. “Di NU, bukan kita membantu NU, tetapi kitalah yang butuh NU
untuk mencari berkah,” tambah Kyai Ubed.
Tugas NU ke depan, semakin berat. Dan dua hal yang menjadi konsen
utamanya. Pertama, muwafaqotul awqaat, disiplin waktu. Kedua, mufawaqotul
muqarraraat, atau menaati kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat. “Sebagai
jam’iyyah, tentu NU harus tertib sebagaimana madzhab Syafi’i yang dianut oleh
jamaah NU yang juga tertib,” imbuh Kyai Ubed.
Pada kesempatan berbeda, Dr. H. Mahsun, M.Ag selaku Ketua Panitia
pelantikan pengurus lembaga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan
bagian dari langkah untuk melengkapi perangkat organisasi.
“Karena lembaga itu merupakan bagian integral dari perangkat
organisasi PWNU, maka pelantikan ini bermaksud untuk meneguhkan lembaga-lembaga
itu sebagai perangkat organisasi tersebut,” ujar Mahsun, yang juga Wakil Ketua
PWNU Jawa Tengah.
Ditambahkannya, pengurus inilah yang dalam perjalanan organisasi
berperan sebagai leading sektor dalam implementasi program PWNU.
“Lembaga-lembaga inilah yang nantinya akan menjalankan kebijakan
PWNU di pelbagai bidang, seperti pendidikan, pengelolaan zakat, penguatan
sumberdaya manusia, penerbitan, kesehatan dan lainnya,” Mahsun menjelaskan.
Proses pemilihan personil di masing-masing lembaga, dilakukan
melalui prosedur yang telah disepakati oleh pengurus harian PWNU. “Kami memilih
pengurus lembaga melaui proses seleksi. Calon pengurus diwawancara sebagai upaya
untuk menilai loyalitas dan kehendak untuk berkhidmah,” terang Mahsun yang juga
staf pengajar di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar