Sebuah Catatan Kecil yang Menaburkan Kecerahan dalam Wacana Kehidupan

Catatan tentang Dinamika Politik Indonesia

Pasca diselenggarakannya pemilihan legislatif dan kemudian dilanjutkan pemilihan presiden menuai dampak yang signifikan dalam perpolitikan di Indonesia. Dari pemilihan umum tersebut, rakyat berharap dan menitipkan serta menyerahkan -secara paksa- suaranya kepada calon-calon yang kini telah duduk di Gedung Senayan.
Harapan rakyat, tidak lain adalah agar para wakil rakyatnya menyuarakan suara-suara mereka yang kecil agar didengar oleh pemerintah Indonesia. Sebenarnya hanya itulah harapan rakyat, tidak lebih, karena hanya kepada wakil rakyatlah mereka bisa berharap. Meskipun mereka merasa secara perlahan "dipaksa" untuk memilih di antara mereka yg dianggap tidak mampu membawa harapan rakyat, namun bagaimana lagi. Begitulah sistem yg ada di Indonesia.
Sebuah sistem yg dianggap demokrasi, namun sejatinya itu hanyalah demokrasi nisbi yang tidak pasti hakikat tujuannya. Rakyat pun semakin "jengkel" kepada wakil rakyat yang sekarang telah duduk manis di Gedung Senayan, sepertinya mereka harus terpaksa merelakan harapan itu. Panggung perpolitikan di Gedung Senayan semakin memanas, terlebih pasca kemenangan pasangan Jokowi-JK dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
Wakil rakyat tampak lupa akan suara yang ia bawa ke Gedung Senayan, mereka lebih asyik menyuarakan kepentingan partai atau koalisinya. Kelupaan mereka akan pesan rakyat ia bungkus dengan rapi yang kelihatan seakan mereka memperjuangkan rakyat, padahal itu hanya cover yang disengaja untuk menutupi. Kemunafikan itu semakin tampak jelas ketika pertarungan dalam merebutkan kursi ketua DPR RI, dalam pemilihannya terpecah menjadi dua kubu. Dua kubu tersebut adalah Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat, kedua koalisi ini merupakan serentetan pajang mulai pertarungan sejak pemilihan legislatif pada 9 April 2014.
Setiap koalisi terdiri dari beberapa partai dan dari setiap partai terdiri dari anggota-anggota, di mana anggota partai tersebut duduk di gedung DPR RI. Mereka pun seperti bermusuhan dan saling menjatuhkan lawan koalisi tempat ia bergabung, tampak koalisi Indonesia Hebat kalah dalam pemilihan ketua DPR RI.
Sekarang masih ada pertarungan lagi, yakni perebutan kursi ketua MPR RI, tentu untuk mensukseskan kontestasi tersebut setiap anggota partai harus setia. Setia pada partai mereka yang telah membawa mereka ke tempat duduk yang mewah dengan segala fasilitas yang lengkap, di mana lagi kalau tidak di Gedung Senayan.
Dengan kondisi ini, harapan rakyat semakin pudar, harapan yang seharusnya diperjuangkan, naman justru dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok atau indvidu. Semoga keadilan selalu datang kepada orang-orang yang selalu dalam jalan kebenaran demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

HALAMAN CATATAN WACANA

Makalah

Info

Opini