Sebuah Catatan Kecil yang Menaburkan Kecerahan dalam Wacana Kehidupan

Keajaiban Gerakan Shalat; Sebuah Pengalaman Pribadi.


Siang itu, tepatnya pada pukul 11.490 WIB, tanggal 24 Desember 2015, saya mendapatkan pesan singkat dari teman kuliah saya, Alamsyah namanya. Dia mengajak main futsal di Golden, Krapyak, Kota Semarang. Seperti biasa, saya dengan teman-teman kuliah main futsal bersama seminggu sekali untuk sekadar menggerakkan badan.
Jam 14.00 WIB saya berangkat ke lokasi futsal. Karena masih nunggu kedatangan temena-temen, akhirnya kita main pukul 14.30 WIB. Jumlah hanya 9 orang, jadi mainnya 4 lawan 5. Bukan banyaknya jumlah gol yang kita inginkan, namun kebersamaan dan mencari keringat serta menggerakkan badan.
Dengan keterbatasan jumlah pemain sehingga mengharuskan kita main tanpa ada pengganti. Kita pun sampai kelelahan dan biar tambah semangat dan tambah tenaga, kita pun sambil minum air putih yang kita bawa dari kost. Pemainan berjalan, kita main futsal kurang lebih 1 (satu) jam.
Di tengah-tengah permainan, saya mengalami kesleo kaki di bagian lutut kanan. Kejadian ini saya alami ketika hendak menendang bola dengan keras, namun karena salah nendang sehingga kaki mengalami kesakitan. Kaki pun sulit untuk berjalan, apalagi untuk menendang. Hingga akhir permainan rasa sakit semakin terasan.
Permainan selesai, saya pun pulang ke kost. Di kost saya urut-urut kaki yang kesleo dengan minyak urut seraya saya gerak-gerakkan kaki dan saya latih untuk berjalan. Namun masih juga terasa sakit.
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.40 WIB, namun saya belum shalat. Akhirnya saya putuskan untuk mandi sambil berjalan menahan kesakitan ketika kaki kanan menginjakkan di tanah. Saya pun berjalan ke kamar mandi dengan membawa peralatan mandi dan menahan kesakitan. Saya paksa meski sakit.
Baju sudah rapi saya pakai dan saya pun menggelas sajadah untuk shalat. Dalam batin saya, "saya nanti pasti merasakan kesakitan ketika bergerak untuk rukuk, sujud dan duduk". Saya pun akan siap kesakitan. Saya pun langsng takbir dan melakukan gerakan-gerakan shalat seperti biasa.
Dalam gerakan rukuk, sujud dan duduk saya pelan-pelan menggerakkan kaki sambil menahan rasa sakit. Namun terus saya paksakan hingga shalat berakhir. Karena dalam pikiran saya apa yang saya lakukan dalam gerakan shalat ini seperti melatih lutut yang sedang kesleo. Shalat ashar pun sudah selesai saya jalannkan.
Hal yang tidak terduga, ketika saya meua berdiri untuk mengambil minyak urut yang mau saya pakai untuk ngurut kaki, terasa kaki sudah tidak terasa sakit ataupun nyeri. Saya pun semakin aneh apa yang saya rasakan ini. Untuk meyakinkan saya pun menggerakkan kaki kanan dan juga saya buat berjalan. Meski masih sedikit rasa nyerinya, namun sudah berasa tidak terasa sakit. Bahkan beberapa saat kemudian sudah tidak terasa sakit. Dan saya pun semakin semakin heran. "Apakah ini manfaat dari gerakan shalat?", pertanyaan itu yang muncul dalam benakku.
Alhamdulillah, itu yang terucap dari mulut ini. Dalam pikiran saya, memang betul dan saya pun menambah semakin yakin bahwa gerakan dalam shalat bukanlah sebuah gerakan yang dilakukan ketika menjalankan ritual sebagai orang muslim saja, namun gerakannya bisa membuat badan semakin sehat dan menggerakan otot-otot dengan baik.
Maka dari itu, marilah kita menjalankan ibadah shalat dengan ikhlas dan kyusu'. Insya Allah kita tidak hanya akan mendapatkan pahala, tetapi kita akan merasakan kesehatan dalam tubuh kita. Terlebih di bagian otot-otot yang harus digerakkan agar otot-otot tidak terasa kakku.


Di eLSA
Perum Bukit Walisongo Permai.

Semarang, 24 Desember 205.
Share:

Bersama

Hidup hanya sekali
Menjalani jejak tak bertepi
Kadang ramai dan kadang sepi
Berbagai rasa akan dilalui

Makan untuk menikmati
Tak melihat apa yang tersedia di panci
Rasa enak yang dicari
Oleh lidah yang mencicipi

Tidur untuk istirahat
Menghapuskan segala penat
Memanjakan badan agar sehat
Harus menyisihkan waktu meski padat

Minum untuk menepis kehausan
Menjaga keteraturan di dalam diri badan
Memberikan kekuatan dalam setiap tetesan
Dari air yang mengandung kebersihan

Waktu terus berjalan
Tanpa memandang tujuan
Bergulir selalu menghadap ke depan
Dalam setiap detiknya ada peluang yang ditawarkan

Itu semua
Akan dilalui oleh setiap manusia
Sendirian atau bersama
Namun ku ingin melaluinya

Dengan engkau yang selalu didamba
Dalam sebuah payung yang meski sederhana
Dengan segala yang apa adanya
Namun sangat begitu terasa
Dalam menikmati dan menjalani bersama


Catatan

24 September 2015

Share:

Sebuah Harapan

Aku yakin , , ,
Semua ini adalah ciptaan-Nya
Semua yang terjadi di dunia atas kehendak-Nya
Sekecil apa pun dan sebesar apa pun adanya

Termasuk perasaan ini yang selalu tumbuh
Menuntunku pada hati untuk berlabuh
Karena perasaan ini yang membeningkan air yang keruh
Karena perasaan yang membahagiakan jiwa yang sedih

Betapa indahnya hidup ini
Betapa bahagianya dunia ini
Bisa merasakan cinta pada yang dicintai
Bisa bersama cinta pada yang diingini

Aku pun memiliki rasa cinta
Semoga cintaku jatuh pada yang diridloi
Semoga cintaku tumbuh bersamanya
Hanya padanya lah yang selalu di hati

Wahai bidadari surgaku
Engkau adalah detak jantungku
Engkau adalah jiwaku
Engkau adalah nafasku
Engkau adalah udaraku
Engkau adalah sinarku
Engkau adalah semangatku

Keyakinanku
Perasaanku
Harapanku
Usahaku
Menuju padamu

Akan aku berikan seluruh hariku padamu
Akan aku abdikan diriku padamu

Dengan mencintaimu
Dengan hidup bersamamu

Aku yakin , , ,
Kehadiranmu akan mendekatkanku pada Tuhanku
Engkaulah harapanku
Engkaulah hidupku
Engkaulah doaku

Wahai bidadari surgaku
Yang diberi nama indah nan menawan
Semoga harapan ini menjadi sebuah kenyataan seperti yang kita harapkan.

Aamiin
Aamiin
Aamiin

Yaa Rabbal 'alamiin




Catatan
24 Agustus 2015

Share:

Info Terlengkap Beasiswa Diktis Kemenag

Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menyelenggarakan banyak program beasiswa, baik beasiswa studi di dalam negeri maupun di luar negeri. 
Selain itu juga ada program yang berupa pengembangan bahasa asing yang ditujukan untuk calon penerima beasiswa ke luar negeri. Semuanya ini untuk menunjang program pemerintah untuk mencetak 5000 doktor.

Untuk lebih lengkapnya silahkan lihat langsung infonya di sini.
                
1.      Program 5000 Doktor



Share:

Melangkah Menuju Impian

Setiap manusia pasti memiliki impian dan harapan. Impian di masa depan yang harus diraih olehnya. Apabila dia belum memiliki impian atau harapan, segeralah membuat impian dan harapan tersebut.
Namun impian bukanlah sekadar impian, namun sebuah yang ingin diraihkan. Dalam meraihnya tentu ada langkah-langkah konkrit yang harus dilaluinya. Sebelum melalui langkah-langkah tersebut tentu kita harus tahu langkah-langkah apa yang akan kita lalui dan harus dilalui untuk mencapai impian tersebut.
Selain itu juga, setelah kita mengetahui langkah-langkah yang akan dilalui maka kita harus mempersiapkan bekal yang nantinya dijadikan pegangan untuk menghadapinya. Bekal ini harus disiapkan betul sebagai langkah kedua setelah memiliki impian.
Dalam memikirkan impian yang paling sering dilupakan adalah memikirkan langkah-langkah dan bekal untuk mencapai impian tersebut. Kedua hal ini harus dipikirkan bersamaan ketika memikirkan impian. Dengan demikian bercita-cita harus dilengkapi dengan pengetahun yang berupa langkah-langkah dan bekal untuk meraihnya.
Apabila dalam impian tidak memikirkan langkah-langkah dan mempersiapkan bekal, maka kita akan sangat kesulitan meraih impian tersebut. Sebab kita tidak tahu jalan yang menuju ke impian dan kita tidak punya bekal yang melewati jalan yang belum kita ketahui. Ibaratnya kita berjalan di hutan tanpa membawa alamat tujuan dan bekal, yang dibawa hanyakah kata "sukses".
Ada salah satu syair dalam ilmu mantiq yang cocok untuk menggambarkan kondisi ini:
"Fain turid tarkibahu murakkiba # muqaddimatihi 'ala ma wajaba"
Artinya: apabila ingin menyusun sesuatu maka susunlah layaknya orang yang menyusun tahapan-tahapan awal yang wajib.

Dari syair tersebut maksudnya adalah ketika ingin merencanakan segala sesuatu apapun, maka susunlah tahapan-tahapan awal yang harus dilakukan untuk meraih rencana tersebut. Sebab tidak ada suatu rencana yang tanpa dilalui sebuah tahapan-tahapan yang bisa sampai pada rencana tersebut.
Share:

Menyoal Pendidikan Agama di Sekolah Umum

Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap manusia. Pendidikan jenis apa pun, termasuk pendidikan agama. Sebab dengan pendidikan ini manusia dapat berkomunikasi dan berkembang dengan baik, serta tercipta manusia yang terdidik.
Sedangkan peran pendidikan agama bagi manusia tak lain membentuk kepribadian yang berke-Tuhan-an. Sehingga manusia memiliki budi pekerti yang baik dan taat dengan apa yang ia yakini.
Sesuatu yang diyakini yaitu agama atau kepercayaan inilah yang mengajarkan kebaikan. Sebab setiap agama atau keyakinan pasti misinya untuk mengajarkan kebaikan kepada pengikutnya. Sebaliknya, apabila ada agama atau kepercayaan yang mengajarkan ketidakbaikan maka itu bukan agama, namun "musuh" agama.
Implementasi pendidikan agama sangat cocok diterapkan di lembaga pendidikan swasta atau lembaga pendidikan yang di dalamnya semua anak didik beragama sama. Dengan anak didik yang beragama atau berkeyakinan sama makan akan mudah dalam pembelajarannya. Hal ini bisa dilakukan tidak hanya di dalam lembaga pendidikan formal, tetapi juga di non formal.
Adapun problem dari pengajar pendidikan agama ini tidak lain ketika diterapkan di lembaga pendidikan umum atau sekolah umum. Dimana pendidikan atau sekolah umum tersebut anak didiknya tidak hanya terdiri dari satu agama, melainkan banyak agama bahkan kepercayaan. Hal ini karena pendidikan umum memang dari awal didesain untuk memberikan fasilitas pendidikan untuk semua orang, tanpa melihat latar belakang agama atayu keyakinan tertentu.
Kesulitannya dalam pendidikan agama dalam suatu kelas yang anak didiknya terdiri dari banyak agama atau keyakinan adalah pendidikan agama yang mana yang hendak digunakan. Tentu ketika menggunakan satu agama tertentu, akan menjadikan kecemburuan sosial dalam kelas tersebut. Hal ini bisa menjadikan problem di dalam kelas tersebut.
Dengan demikian, desain pendidikan agama di pendidikan umum bukanlah mengajarkan pendidikan agama atau keyakinan tertentu. Namun dapat dilakukan dengan mengenalkan agama atau keyakinan yang ada selama ini. Dalam pengajarannya harus ditekankan bahwa setiap agama atau keyakinan itu mengajarkan kebaikan dan kebajikan.
Di sinilah peran pendidikan umum, selain pendidikan umum menjadi tempat mendidikan segala macam dan bentuk anak didik, namun pendidikan umum juga bisa menaburkan cinta kasih dengan cara memperkenalkan agama dan keyakinan yang ada. Bahkan ini akan menjadi benteng munculnya diskriminasi atau tindak kekerasan atas nama agama.
Share:

Call for Paper : Dinamika Bisnis Islam


Share:

Kebenaran; Antara Relatif dan Absolut

Sejenak menenangkan segala aktifitas, merenungkan sesuatu yang ada di sekitar kita, sebab keberadaan sesuatu yang ada bukan tanpa ada awalan dan proses. Dulu para filosof untuk mengisi waktu dan merenungkan alam semesta ini berawal dari diskus-diskusi kecil yang mereka pertanyaan dalam sebuah pertanyaan yang singkat.
Dalam mengawali diskusi dari pertanyaan yang sangat sederhana, "apa bahan utama alam semesta ini?" Itulah pertanyaan yang dilontarkan. Meski pertanyaannya sederhana, namun jawaban para filosof berbeda-beda, hingga kemudian mewacanakan sesuatu yang ada dan yang tidak ada, sesuatu yang relatif dan sesuatu yang absolut.

Mengapa demikian, dari sini muncullah sebuah pertanyaan Apakah yang tidak ada (metafisik) itu diada-adakan yang ada (fisik), atau yang tidak ada yang mengadakan sesuatu yang ada dari sesuatu yang tidak ada. Sesuatu yang ada bisa kita melihat dan kita ukur, kerena wujudnya nyata adanya dan nampak dan bisa dirasakan oleh indera.
Sedangkan sesuatu yang tidak ada kita tak mampu membuktikannya secara inderawi, yang pada akhirnya kita pun hanya bisa meyakini dan mengimani. Dari sini kemudian lahir wacana teologi (ilmu kalam) yang didiskusikan pada mutakallimin atau para teolog, baik di timur maupun di barat.
Pada akhirnya para teolog atau mutakallimin antara satu dengan yang lain memiliki pemikiran tersendiri dalam memahami sesuatu yg tidak ada (tidak wujud). Perbedaan pemikiran dalam sesuatu yang tak terindera (tidak wujud) yang demikian merupakan hal yang wajar pada sesuatu yang tidak ada (tidak wujud). Sebab sesuatu yang ada (yang wujud) saja terkadang masih diperselisihkan, apalagi yang tidak ada, yang tentu semakin diperselisihkan.
Terus kemudian siapa yang benar dari perbedaan pemikiran terhadap sesuatu yang tak terindera ini? Apakah salah semua pemikirannya, atau betul semu? Atau ada yang betul satu dan yang lain salah semuanya?. Menjawab ini tak semudah yang kita bayangkan, sebab juri yang menilai benar-salah ini tak ada.
Kalau pun ada juri dari klompok pemikir itu tentu keputusannya tak dapat dibenarkan, sebab jurinya sendiri tak mampu mengindera sesuatu yang tak wujud itu. Meskipun kdbenaran ini tak mampu dibuktikan, sdtidaknya para pemikir saling toleran dan saling memahami, bahwa itulah cara mereka memahami yang tak wujud
Sehingga bagi para teolog, perbedaan dalam pemikiran sudah menjadi sebuah keniscayaan dan toleransi dalam pemikiran menjadi sebuah keharusan. Para teolog tahu bahwa yang mereka lakukan adalah berusaha mencapai kebenaran itu dengan akal yang ia miliki. Selain itu, bagi para teolog kebeneran hakiki dikembalikan pada Dzat Yang Maha Mengadakan sesuatu yang tak terindera dan yang terindera.
Itulah diskusi yg hanya diawali sbuah prtanyaan yg sederhana "apa bahan utama alam semesta ini?" #Selamat Malam Minggu dan Selamat Berkencan.



Malam Minggu, 28 Nopember 2015.
Share:

Popular Posts

HALAMAN CATATAN WACANA

Makalah

Info

Opini