Sebuah Catatan Kecil yang Menaburkan Kecerahan dalam Wacana Kehidupan

Mahasiswa dan Skripsi; Sebuah Catatan

Mahasiswa dan skripsi menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Mahasiswa dinyatakan berhasil manakala mahasiswa tersebut lulus dan berhasil mempertahankan skripsinya. Sebab apapun kondisi mahasiswa tersebut, baik dia itu pintar atau dia bodoh, namun apabila dia berhasil mempertahankan skripsinya maka akan dinyatakan berhasil, bagaimanapun hasilnya.

Namun hal ini belum disadari oleh banyak mahasiswa, mahasiswa seakan nyaman-nyaman saja dengan dirinya yang mampu mengikuti seluruh mata kuliah yang diajarkan di bangku kuliah. Selain itu juga, dia mampu mengerjakan sebuah tugas yang diberikan oleh dosen, mulai dari tugas makalah, tugas lapangan, tugas tengah semester, tugas akhir semester dan sebagainya. Apapun yang telah dilakukan itu tidak akan berpengaruh manakala ia belum membuat skripsi dan berhasil mempertahankan skripsinya.

Penyakit mahasiswa selama ini menganggap bahwa skripsi itu mudah dan dapat dilakukan pada waktu yang singkat. Padahal ia lupa, bahwa dalam proses membuat skripsi, mahasiwa tersebut harus berhubungan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti dosen pembimbing, pegawai administrasi, perpustakaan dan sebagainya.

Oleh karenanya, mahasiswa ini harus memahami kondisi keterkaitannya skripsinya dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Apabila skripsi hanya melibatakan dirinya sendiri maka akan mudah dilakukan, namun pada kenyatanyannya tidak. Mahasiswa harus mengikuti arahan dosen pembimbing dan mengikuti administrasi di kampus.

Kesadaran dengan kondisi yang demikian menjadi hal yang penting bagi mahasiswa untuk diketahui. Mahasiswa tidak boleh dengan kemudahan dan kemampuan untuk melakukan penelitian skripsi. Mahasiswa juga harus peduli terhadap skripsinya, atau dengan bahasa lain fokus dan tidak mendua. Apabila mahasiswa mendua bisa menjadikan mahasiswa tersebut terlena dan akhirnya menelantarkan skripsinya.

Selain itu juga, ada mahasiswa yang menganggap penelitian skripsi itu menyusahkan. Anggapan seperti ini buanglah jauh-jauh. Justru skripsi susah karena tidak pernah dilakukan dan dicoba. Sebenarnya skripsi ini mudah, misalnya dari tahapan awal, penentuan judul atau tema. Pada tahapan ini mahasiswa diberikan waktu untuk melakukan konsultasi kepada dosen untuk mendiskusikan tema yang akan dijadikan bahan penelitian. Tentu dalam diskusi ini banyak masukan dari dosen. Dari masukan ini kemudian dikembangkan dan dapat menambah wawasan yang akan diteliti.

Tahapan selanjutnya, membuat proposal. Pembuatan proposal ini untuk menjadikan mahasiswa paham dengan apa yang dilakukan selama penelitian nanti, mulai latar belakang yang akan diteliti, rumusan masalah, tujuan, metodologi penelitian yang digunakan, hingga sistematika penulisan skripsi. Dalam proses pembuatan proposal ini mahasiswa dapat berkonsultasi kepada Ketua Jurusan atau dengan dosen atau bahkan proposal ini diujikan dalam sebuah majelis sidang proposal skripsi. Dalam sidang ini, jangan salah paham, sebab dalam sidang ini berupa uji kemampuan mahasiswa terhadap penelitiannya, selain itu juga dalam sidang proposal ini mahasiswa akan mendapatkan masukan. Di mana masukan ini akan sangat membantu mahasiswa dalam melakukan penelitian nantinya.

Setelah sidang proposal dilalui kemudian mahasiswa tersebut dapat melanjutkan skripsinya. Dalam melakukan penelitin dan penulisan skripsi, mahasiswa tidak sendirian, tapi mahasiwa dibantu oleh seorang dosen pembimbing. Sehingga setiap ada kesulitan yang dialami mahasiswa tersebut, maka mahasiswa dapat berkonsultasi langsung kepada dosen pembimbing.

Selama mengerjakan skripsi ini, tentu mahasiswa akan mengetahui seluruh ini apa yang ditulis dan apa yang diteliti. Maka ketika sidang skripsi, mahasiswa tentu akan dapat menyampaikan seluruh isi dari skripsinya dan menjelaskan hasil penelitianya. Sebab mahasiswa telah mengetahui dan mengalami proses penelitian dari awal hingga akhir.

Apabila mahasiswa itu tidak paham isi skripsinya dan tidak mampu memaparkan apa yang ditulis dalam sidang skripsi, maka itu berarti mahasiswa tidak melakukan penelitian sendiri, atau skripsinya dibuatkan oleh orang lain. dan apabila ini ketahuan oleh penguji, maka mahasiswa ini tidak akan diluluskan. Sebab skripsi ini adalah tugas yang harus dilakukan oleh mahasiswa.

Oleh karena itu, skripsi itu mudah dan sangat mudah untuk dilakukan, tinggal kita mau melakukannyya atau tidak, mau mengerjakannnya atau tidak. Dan mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang lulus ujian skripsi. Sedangkan mahasiswa yang gagal adalah mahasiswa yang tidak mengerjakan skripsi atau tidak lulus skripsi, walaupun ketika selama perkuliahan mahasiswa tersebut rajin, pandai, mengerjakan semua tugas dan selalu berangkat.


Catatan
Pukul 15.30 WIB

Semarang, 20/01/2016
Share:

1 komentar:

  1. Justru disitu ketidakadilannya, masa kita yg pandai dan memang passion di jurusan itu kita gagal gara gara skripsi, malah yg kuliah tanpa passion itu yg berhasil gara gara skripsinya bagus. Jelas kebijakan semua kampus itu merugikan!!!

    BalasHapus

Popular Posts

HALAMAN CATATAN WACANA

Makalah

Info

Opini