Di Tahun 2018, banyak sekali fenomena
alam yang akan diperlihatkan oleh langit kepada penghuni Bumi, termasuk di
Indonesia. Setidaknya akan ada 20 Fenomena Langit yang bisa menjadi pemandangan
yang tidak biasa yang dapat kita amati dari Bumi. Oleh karena itu, mari kita
mulai membuat agenda pengamatan di Indonesia untuk tahun 2018.
FENOMENA 1
SELASA, 2 JANUARI
2018 - SUPERMOON
Supermoon terjadi ketika Bulan
mencapai fase purnama pada jarak terdekat dari Bumi atau perigee. Karena berada
dekat maka bulan purnama ketika supermoon terlihat sedikit lebih besar dan
terang. Memasuki awal tahun ini akan terlihat supermoon terbesar dan paling
terang selama tahun 2018. Diameter sudutnya mencapai 33,5 menit busur.
Supermoon hari ini juga menjadi yang terbesar dan paling terang sejak tahun
2016 hingga 2034. Puncak supermoon berlangsung Selasa pagi pukul 09:24 WIB. Dan
di Indonesia lebih baik jika mengamati sebelum puncak supermoon antara Senin
malam sampai Selasa pagi.
FENOMENA 2
KAMIS, 4 JANUARI
2018 - HUJAN METEOR QUADRANTID
Bumi bulat dan mengelilingi Matahari
bersama benda angkasa lainnya. Dan ketika Bumi melintasi orbit suatu komet atau
asteroid, maka debu yang ditinggalkan bakal tertarik gravitasi bumi. Debu-debu
itu kemudian terbakar dalam atmosfer menjadi hujan meteor. Quadrantid adalah
hujan meteor pertama tahun ini. Puncak Quadrantid berlangsung mulai Kamis dini
hari sampai matahari terbit. Sebanyak 120 meteor per jam akan melesat dari arah
rasi Bootes di langit utara. Sayang puncak Quadratid terjadi tidak lama setelah
bulan purnama. Sehingga Bulan bisa menjadi sumber polusi cahaya yang membuat
meteor redup sulit terlihat.
FENOMENA 3
RABU, 31 JANUARI
2018 - BLUEMOON
Jangan terkecoh! Meski bluemoon
berarti bulan biru namun Bulan sama sekali tidak terlihat biru. Bluemoon adalah
istilah untuk bulan purnama kedua dalam periode satu bulan masehi. Sebelumnya
bulan purnama telah terjadi pada awal Januari. Dan hari ini, pada akhir Januari
kembali terjadi bulan purnama. Fenomena bluemoon juga menandakan bahwa ada
sebaran bulan purnama yang padat dalam suatu tahun masehi. Sebagaimana tahun
ini yang memiliki 13 bulan purnama. Lebih banyak sebab umumnya dalam satu tahun
hanya terjadi 12 bulan purnama.
FENOMENA 4
RABU, 31 JANUARI
2018 - SUPERMOON
Apa? Supermoon lagi? Ya! Jika
supermoon sebelumnya terjadi pada awal Januari, kini supermoon kembali terjadi
pada akhir Januari. Sehingga selama Januari ada dua supermoon sekaligus. Supermoon
kali ini memang tidak sebesar supermoon sebelumnya. Namun perbedaan
masing-masing tidak jauh. Supermoon hari ini memiliki diameter sudut 33,2 menit
busur. Dan menjadi supermoon terbesar dan paling terang kedua tahun ini. Puncak
supermoon terjadi Rabu malam pukul 20:26 WIB. Dengan begitu kita di Indonesia
bisa mengamati supermoon saat puncaknya berlangsung.
FENOMENA 5
RABU, 31 JANUARI
2018 - GERHANA BULAN TOTAL
Gerhana bulan pertama di Indonesia
bisa disaksikan hari ini. Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh piringan
bulan memasuki bayangan umbra bumi. Peristiwa ini menyebabkan cahaya matahari
terhalangi Bumi menuju Bulan. Namun karena Bumi memiliki lapisan atmosfer maka
cahaya matahari mengalami pembiasan. Kemudian warna merah yang merupakan
gelombang terpanjang (sesuai urutan mejikuhibiniu) diteruskan ke Bulan. Dengan
begitu Bulan akhirnya berubah warna dari putih menjadi merah ketika gerhana
bulan total berlangsung.
Hari ini gerhana bulan total terlihat
di langit timur sebelum tengah malam di Indonesia. Gerhana bulan sebagian akan
terlihat lebih dulu mulai pukul 18:48 WIB. Kemudian gerhana bulan total
terlihat antara pukul 19:51 s.d 21:08 WIB. Durasi gerhana bulan total adalah 1
jam 16 menit dengan magnitudo gerhana 1,3 dan diameter sudut 33,2 menit busur.
Selesai itu gerhana bulan sebagian kembali terlihat hingga pukul 22:11 WIB
sekaligus menjadi akhir seluruh tahapan gerhana. Beruntung seluruh tahapan
gerhana bulan bisa terlihat di seluruh Indonesia. Sehingga kita semua bisa
mengamati Bulan ketika mulai merah, merah semua, hingga kembali terang.
Uniknya gerhana bulan total hari ini
akan terjadi bersamaan dengan supermoon dan bluemoon. Jadi nanti kita bisa
melihat Bulan sedikit lebih besar karena sedang dekat dengan Bumi. Juga akan
terlihat Bulan berwarna merah selama gerhana bulan total berlangsung. Dan semua
itu bakal terjadi bertepatan dengan peringatan bluemoon atau bulan purnama
kedua dalam satu bulan masehi. Untuk meringkas nama fenomena ini mungkin bisa
kita sebut sebagai super-red-blue moon. Bagaimana, menarik bukan?
FENOMENA 6
SABTU, 31 MARET
2018 - BLUEMOON
Bluemoon lagi! Cukup menarik bahwa
pada Januari dan Maret tahun ini sama-sama memiliki dua bulan purnama. Namun
kontras, pada Februari yang berada di antara keduanya justru tidak memiliki
bulan purnama sama sekali. Hal ini terjadi karena bluemoon sebelumnya terjadi
pada hari terakhir Januari. Sedangkan pada Februari hanya ada 28 hari dan tidak
cukup waktu untuk menampung bulan purnama berikutnya 29,7 hari mendatang.
Akhirnya bulan purnama berikutnya jatuh pada awal Maret. Dan jatuh lagi pada
akhir Maret sebagai bluemoon.
FENOMENA 7
SENIN, 23 APRIL
2018 - HUJAN METEOR LYRID
Lyrid adalah hujan meteor pertama yang
berlangsung pada musim kemarau di Indonesia. Karena itu Lyrid lebih mungkin
teramati tanpa mengalami gangguan cuaca seperti mendung bahkan hujan. Puncak
Lyrid berlangsung mulai Senin dini hari hingga matahari terbit. Sebanyak 20
meteor per jam akan melesat dari arah rasi Lyra di langit utara. Puncak Lyrid
bertepatan dengan bulan kuartir awal. Jadi Bulan akan tenggelam sebelum tengah
malam sehingga tidak mengganggu pengamatan. Sembari menunggu meteor kita juga
bisa menyaksikan piringan Bimasakti yang membentang dari utara ke selatan!
FENOMENA 8
SENIN, 30 APRIL
2018 - ELONGASI MAKSIMUM MERKURIUS
Kesempatan terbaik mengamati planet
dalam seperti Merkurius dan Venus adalah saat elongasi maksimum. Yaitu ketika
sudut antara Matahari, Bumi, dan planet dalam mencapai maksimum. Ketika
elongasi maksimum maka planet dalam akan mencapai posisi tertinggi di langit
fajar atau senja. Hari ini Merkurius mencapai elongasi maksimum di langit timur
saat fajar. Merkurius terlihat sebagai bintang putih dengan magnitudo 0,3 dan
elongasi 27 derajat. Kemudian Merkurius akan mencapai elongasi maksimum di
langit barat saat senja pada Kamis, 12 Juli 2018.
FENOMENA 9
SABTU, 5 MEI 2018
- HUJAN METEOR ETA AQUARID
Dua pekan setelah Lyrid menyusul hujan
meteor Eta Aquarid dengan itensitas lebih tinggi. Puncak Eta Aquarid
berlangsung mulai Sabtu dini hari hingga matahari terbit. Sebanyak 60 meteor
per jam akan melesat dari arah rasi Aquarius di langit timur. Namun sayang
Bulan cembung nantinya berada di langit selama puncak Eta Aquarid. Akibatnya
pengamatan hari ini sedikit banyak bisa terganggu. Untuk hasil lebih baik maka
pengamatan Eta Aquarid bisa pula dilakukan besok atau lusa menunggu fase bulan
menipis dan meredup.
FENOMENA 10
RABU, 9 MEI 2018
- OPOSISI JUPITER
Kesempatan terbaik mengamati planet
luar seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus adalah saat oposisi. Yaitu ketika
Matahari, Bumi, dan planet luar berada segaris berurutan. Ketika oposisi maka
planet luar akan berada di langit sepanjang malam dan terlihat lebih terang.
Hari ini Jupiter mengalami oposisi sehingga inilah kesempatan terbaik
mengamatinya. Jupiter terlihat sebagai bintang putih terang mencapai magnitudo
-2,5 dan diameter sudut 44,7 detik busur. Jupiter akan terlihat sepanjang malam
dengan terbit di langit timur Rabu malam dan terbenam di langit barat Kamis
pagi.
FENOMENA 11
RABU, 27 JUNI
2018 - OPOSISI SATURNUS
Setelah Jupiter, kini giliran Saturnus
yang mengalami oposisi. Jadi hari ini adalah kesempatan terbaik untuk mengamatinya.
Sebagaimana Jupiter, Saturnus pun terlihat sebagai bintang putih namun sedikit
lebih redup. Saturnus memiliki magnitudo 0 dan diamater sudut 18,3 detik busur.
Saturnus akan terlihat sepanjang malam dengan mulai terbit di langit timur Rabu
malam sampai terbenam di langit barat Kamis pagi. Untuk pengalaman yang lebih
berkesan bisa pula menggunakan teleskop supaya terlihat Saturnus beserta cincin
yang melingkarinya.
FENOMENA 12
KAMIS, 28 JUNI
2018 - MINIMOON
Minimoon adalah Kebalikan dari
supermoon. Dimana minimoon terjadi ketika Bulan mencapai fase purnama pada
jarak terjauh dari Bumi atau apogee. Karena berada jauh maka bulan purnama
ketika minimoon terlihat sedikit lebih kecil dan redup. Hari ini akan terlihat
minimoon pertama pada tahun ini. Diameter sudutnya 29,5 menit busur. Puncak
minimoon berlangsung Kamis siang pukul 11:53 WIB. Sementara di Indonesia lebih
baik jika mengamati setelah puncak minimoon antara Kamis malam hingga Jumat
pagi.
FENOMENA 13
JUM'AT, 27 JULI
2018 - OPOSISI SUPER DEKAT MARS
Mars bakal menjadi planet paling
menarik perhatian tahun 2018. Puncaknya adalah hari ini ketika Mars mengalami
oposisi super dekat dengan jarak 57,6 juta km dari Bumi. Oposisi ini adalah
yang terdekat sejak tahun 2003 dengan jarak 55,7 juta km dan baru terkalahkan
tahun 2035 dengan jarak 56,9 juta km. Meski begitu jangan sampai ada lagi
sangkaan bahwa Mars bisa terlihat sebesar Bulan. Tidak! Mars terlihat sebagai
bintang merah terang mencapai magnitudo -2,8 dan diameter sudut 24,3 detik
busur. Mars akan terlihat sepanjang malam dengan mulai terbit di langit timur
Jumat malam hingga terbenam di langit barat Sabtu pagi.
FENOMENA 14
SABTU, 28 JULI
2018 - MINIMOON
Umumnya supermoon dan minimoon muncul
berkelompok dalam suatu musim. Jika pada Januari lalu adalah musim supermoon
maka kini giliran musim minimoon yang datang. Ya, akan ada minimoon lagi!
Minimoon hari ini menjadi yang terkecil dan paling redup selama tahun 2018.
Diamater sudut minimoon hari ini adalah 29,4 menit busur atau sedikit lebih
kecil dari minimoon sebelumnya. Puncak minimooon terjadi Sabtu pagi pukul 03:21
WIB. Dengan begitu kita di Indonesia bisa mengamati minimoon saat puncak
berlangsung.
FENOMENA 15
SABTU, 28 JULI
2018 - HUJAN METEOR DELTA AQUARID
Setelah Eta Aquarid kini giliran hujan
meteor Delta Aquarid yang berlesatan dari rasi Aquarius. Puncak Delta Aquarid
berlangsung mulai Sabtu dini hari sampai matahari terbit. Sebanyak 20 meteor
per jam akan melesat dari arah rasi Aquarius di puncak langit. Menariknya
puncak Delta Aquarid bertepatan dengan gerhana bulan total berdurasi ekstrim.
Sehingga Delta Aquarid yang mestinya terganggu cahaya bulan purnama malah
menjadi ideal karena Bulan akan bercahaya merah temaram selama gerhana. Bulan
purnama dan hujan meteor yang biasa saling mengalahkan kini bersatu untuk
membuat kita semua gembira!
FENOMENA 16
SABTU, 28 JULI
2018 - GERHANA BULAN TOTAL (LAGI!)
Gerhana bulan total lagi! Ya. Hari ini
gerhana bulan kedua di Indonesia akan terlihat. Dan dari keduanya, gerhana
bulan hari ini bisa jadi yang terbaik. Sebab gerhana bulan hari ini terjadi
pada pertengahan musim kemarau di Indonesia. Berbeda dengan gerhana bulan
sebelumnya yang terjadi pada musim hujan. Sehingga memiliki resiko tinggi
gangguan cuaca. Selain itu gerhana bulan total hari ini berlangsung lebih lama
dan lebih gelap. Sebab Bulan lebih dalam melewati pusat umbra bumi.
Gerhana bulan total hari ini terlihat
di langit barat setelah tengah malam di Indonesia. Gerhana bulan sebagian akan
terlihat lebih dulu terlihat mulai pukul 01:24 WIB. Kemudian gerhana bulan
total terlihat antara pukul 02:29 s.d 04:13 WIB. Durasi gerhana bulan total
adalah 1 jam 42 menit dengan magnitudo gerhana 1,6 dan diameter sudut 29,4
menit busur. Setelah itu gerhana bulan sebagian kembali terlihat hingga pukul
05:19 WIB sekaligus menjadi akhir seluruh tahapan gerhana. Beruntung di seluruh
Indonesia bisa terlihat hingga gerhana bulan total berlangsung. Namun di
Indonesia bagian timur tidak bisa mengamati akhir gerhana saat Bulan kembali
terang. Karena Bulan lebih dulu tenggelam.
Menariknya gerhana bulan total
berdurasi ekstrim hari ini akan terjadi bersamaan dengan minimoon terkecil
tahun ini, oposisi Mars terdekat 15 tahun terakhir, serta hujan meteor Delta
Aquarid. Dengan begitu kita bisa melihat Bulan berwarna merah gelap dengan
ukuran sedikit lebih kecil. Di sebelah Bulan terlihat Mars sebagai bintang
merah terang. Dan sesekali terlihat meteor yang melintas tanpa gangguan cahaya
bulan selama gerhana bulan total. Dan lebih gila lagi, semua itu bisa terlihat
di seluruh Indonesia, pada musim kemarau, dengan mata telanjang, saat akhir
pekan. Betapa menakjubkan!
FENOMENA 17
MINGGU, 12
AGUSTUS 2018 - HUJAN METEOR PERSEID
Perseid menjadi hujan meteor paling
menjanjikan tahun ini. Sebab Perseid berlangsung pada tengah musim kemarau di
Indonesia. Serta konsisten menghasilkan banyak meteor bahkan fireball. Tidak
kurang dari 90 meteor per jam akan melesat dari arah rasi Perseus di langit
utara. Ditambah puncak Perseid hampir bertepatan fase bulan baru. Jadi langit
malam bakal benar-benar gelap dan tiap meteor bisa dengan mudah terlihat.
Bagusnya lagi puncak Perseid berlangsung pada akhir pekan antara Minggu dini
hari hingga matahari terbit. Maka yang kita butuhkan hanya kopi kental supaya
siap melek semalaman!
FENOMENA 18
SABTU, 18 AGUSTUS
2018 - ELONGASI MAKSIMUM VENUS
Venus mulai berada di langit barat
saat senja pada pertengahan Januari tahun ini. Dan seiring waktu maka posisi
Venus akan semakin tinggi hingga mencapai elongasi maksimum hari ini. Venus
terlihat sebagai bintang putih sangat terang mencapai magnitudo -4,5 dan
elongasi 45,9 derajat. Dengan cahaya sangat terang dan posisi yang tinggi tentu
"bintang kejora" Venus sangat mudah terlihat di langit barat saat
senja. Setelah hari ini ketinggian Venus akan berangsur menurun. Hingga
akhirnya tenggelam dan pindah ke langit timur saat fajar pada akhir Oktober
tahun ini.
FENOMENA 19
SENIN, 22 OKTOBER
2018 - HUJAN METEOR ORIONID
Suka Orion? Rasi Orion memang sangat
terkenal pun mudah dikenali. Jadi jika ada hujan meteor yang berlangsung dari
arah rasi Orion tentu sangat menarik. Seperti itulah Orionid hari ini. Puncak
Orionid berlangsung antara Senin dini hari sampai matahari terbit. Sebanyak 20
meteor per jam akan melesat dari arah rasi Orion di puncak langit. Sayang
puncak Orionid terjadi menjelang bulan purnama. Untuk menghindari gangguan
cahaya bulan maka pengamatan baik dilakukan setelah bulan terbenam saat fajar.
Atau bisa pula melakukan pengamatan satu-dua hari sebelumnya.
FENOMENA 20
JUM'AT, 14
DESEMBER 2018 - HUJAN METEOR GEMINID
Hujan meteor Geminid dan Perseid
selalu bersaing sengit setiap tahunnya. Sebab Geminid pun konsisten
menghasilkan banyak meteor bahkan fireball. Tidak kurang dari 120 meteor per jam
akan melesat dari arah rasi Gemini di langit barat. Selain itu puncak Geminid
berlangsung menjelang bulan kuartir awal. Sehingga Bulan akan tenggelam sebelum
tengah malam dan tidak mengganggu pengamatan. Namun masalah utama Geminid
adalah cuaca yang seringkali tidak mendukung. Sebab di Indonesia telah memasuki
musim hujan. Namun tentu tidak ada salahnya mencoba peruntungan berburu Geminid
di antara awan. Puncak Geminid berlangsung mulai Jum'at dini hari sampai
menjelang matahari terbit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar