Sebuah Catatan Kecil yang Menaburkan Kecerahan dalam Wacana Kehidupan

Adab Ketika Berdzikir

Keadaan berdzikir, seolah-olah seorang hamba sedang berada di dengan Tuhannya. Hamba melakukan munajat kepada Yang Maha Pencipta, dengan mengucapkan kalimat-kalimat pujian. Dalam keadaan demikian, sebaiknya seorang hamba memiliki etika sopan santun ketika sedang berhadapan dengan Tuhan. Karena kepada orang tua saja seseorang dituntut untuk memiliki etika, apalagi dengan Sang Pencipta.
Ketika seorang hamba sedang berdzikir, menurut Imam An-Nawawi, sebaiknya dalam keadaan sikap yang sempurna. Sebaiknya, ia sambil duduk di suatu tempat, duduknya menghadap kiblat dengan khusyuk, tenang dan tidak banyak bergerak, sambil menundukkan kepala.
Apabila, lanjut Imam An-Nawawi, ketika ia sedang berdzikir, namun tidak dalam keadaa duduk, hal itu tidak apa-apa dan tidak dimakruhkan pula. Akan tetapi ia telah meninggalkan adab berdzikir yang lebih utama (afdlal). Adapun dalil tidak dimakruhkannya, sebagai berikut:
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ﴿ە۱۹﴾ ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ﴿۱۹۱
Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Selain itu ada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah:
عن عائشة رضي الله عنها قالت: كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يتكىء فى حجري وأنا حائض فيقرآن (رواه البخارى و مسلم)، وفى رواية :ورأسه فى حجري وأنا حائض.
Artinya: “Dari Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersandar pada pangkuanku sedangkan aku dalam keadaan haid, maka ia pun membaca al-Qur’an”. (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim), Menurut suatu riwayat lain:  “Dan kepalanya di pangkuanku sedangkan aku dalam keadaan haid”.
 عن عائشة رضي الله عنها قالت اني لأقرأ حزني وأنا مضطجعه على السرير
Artinya: “Dari Aisyah r.a., ia berkata: sesungguhnya aku membaca amalan (hizib)-ku sedangkan aku berbaring di atas tempat tidur”.

Sumber: Kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, hal. 32-33, Kairo: al-Dar al-Masriah al-Lubnaniah.



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

HALAMAN CATATAN WACANA

Archives

Makalah

Info

Opini