Shalat
gerhana disunnahkan dilakukan secara berjama'ah, lebih utama lagi dilaksanakan
di masjid. Disunnahkan mandi sebelum berangkat shalat gerhana. Tidak
disunnahkan adzan dan iqomah ketika akan melaksanakan shalat gerhana, tetapi
cukup dengan seruan “Asshalatu Jami'ah”.
Imam
shalat gerhana disunnahkan dengan suara keras saat membaca Al-Fatihah dan Surat
untuk gerhana bulan dan dengan suara lirih untuk gerhana matahari. Menurut
madzhab Hambali, Khottobi dan Ibnu Mundzir disunnahkan keras juga pada shalat
gerhana matahari.
Berikut ini adalah tata cara shalat gerhana, baik gerhana bulan (khusuf) maupun gerhana matahari (kusuf):
- Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
- Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
- Sebelum sholat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, ”Ash-shalatu
jaami'ah.”
- Niat melakukan sholat gerhana matahari (kusufisy-syams)
atau gerhana bulan (khusufil-qamar), menjadi imam atau ma’mum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
- Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
- Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
- Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah
dan surat kembali
- Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada
surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih
panjang daripada surat kedua. Misalnya rakaat pertama membaca surat
Yasin dan ar-Rahman, lalu raka’at kedua membaca al-Waqiah
dan al-Mulk
- Setelah sholat disunahkan untuk berkhutbah.
Yuk Gabung Bersama Kami Hanya di RoyalQQ
BalasHapusMinimal Deposit Hanya Rp 15.000
RoyalQQ juga membagikan BONUS 0.5% TANPA SYARAT SETIAP HARINYA!
Yuk daftar sekarang juga, rasakan sensasi bermain bersama kami hanya di RoyalQQ
Link : https://goo.gl/dQPyud